MEMBALAS DENGAN KARYA oleh Raden Saleh
Hallo Kembali lagi Bersama
saya fajar, kali ini saya akan membahas lukisan yang di buat oleh Sang maestro lukis
yang bernama raden saleh, lukisan ini berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro,
untuk mulai menginterprestasi kan lukisan ini kita perlu tau konteks atau
background story tentang dua hal, yang pertama sang pelukis, dan yang ke dua tentang
tema lukisan. disini saya akan jabarkan secara singkat saja agar kita memiliki
pemahaman yang sama atas karya ini.
Raden Saleh Sjarif Boestaman adalah pelopor aliran romantisme sekaligus pelukis modern pertama dari Indonesia atau lebih tepatnya hindia belanda, karena pada saat itu Indonesia belum ada, karna beliau hidup diantara tahun 1807 hingga 1880, lahir dari keluarga bngsawan keturunan arab – jawa, raden saleh mempunyai kesempatan besar untuk belajar melukis dari orang orang eropa bahkan sempat merasakan tinggal dan bekerja di eropa selama 20 tahun, jadi bisa di simpulka raden saleh mepunyai hubungan yang cukup dekat dengan pemerintah hindia belanda itu adalah konteks pertama
Sekarang kita masuk ke tema
lukisan, sesuai judulnya lukisan menggambarkan penangkapan pangeran Diponegoro
oleh belanda, Background storynya momen ini menandai berakhirnya perang Jawa
atau perang Diponegoro salah satu perang terbesar yang memakan banyak korban
jiwa dan suksen membuat masalah finansial bagi pemerintah Hindia belanda
Perang berakhir saat
Pangeran Diponegoro, diundang Jendral Hendrik de Kock untuk melakukan
perundingan damai dan ternyata Diponegoropun di jebak, di tangkap, dan di
asingkan, jadi Konteksnya adalah Lukisan ini menggambarkan peristiwa bersejarah
yang merupakan kemenangan pemerintah Hindia Belanda atas perang yang lama,
berlarut-larut dan merugikan pemerintah Hidia Belanda
Dimensi dari lukisan ini
adalah 112 cm x 178 cm dengan format Landscape secara size lukisan ini cukup
besar, ukuran ini sangat berpengaruh kepada jarak pandang dan seberapa jauh
jarak pengamat dalam menikmati lukisan tersebut. Lukisan dengan dimensi kecil
menarik pengamat untuk mendekat, sehingga bisa melihat aspek detail terkecil
dari lukisan, sementara lukisan besar seperti lukisan yang di buat raden saleh dapat
mendorong pengamat lebih jauh untuk melihat secara luas untuk melihat konteks
dari lukisan tersebut
Penangkapan pangeran Diponegoro
di lukis menggunakan cat minyak di atas kanvas, cat minyak memungkinkan raden
saleh mengilustrasikan adegan dengan detail yang tinggi dengan warna warna
vibrant dari arsitektur bangunan tempat di tangkapnya pangeran Diponegoro,
dengan di kawal nya oleh prajurit belanda, hingga Landscape dari magelang
tempat momen bersejarah ini terjadi
Komposisi pada lukisan ini,
sang maestro raden saleh menempatkan pangeran Diponegoro pada titik focus dari
adegan ini, semua unsur elemen visual dan komposisi mengarah ke Pangeran
Diponegoro, hampir semua karakter pada lukisam pandangan nya mengarah pangeran
Diponegoro , terlihat gesture kesedihan dari anak dan istri Pangeran
Diponegoro, Serta Gesture Seseorang prajurit belanda yang berpangkat
mengarahkan tanganya untuk masuk kedalam kereta
Kita lanjut mengarah aspek
narrative, apa aja sih story yang bisa kita tangkap pada lukisan ini, dan kira
kira apa yang sang maestro ingin komunikasikan pada lukisan ini, dan apa saja
simbolisasi yang bisa kita temukan dalam lukisan, Aspek Narrative ini adalah
ruang Interprestasi bagi kita para pengamat dan inilah asik nya menikmati karya
seni , karena setiap setiap orang bisa mempunyai interprestasi yang berbeda dan
semakin memperkaya ruang diskusi
Menurut kalian apa sih ide besar atau sebuah motif sang pelukis yang di tuangkan dalam lukisan Penangkapan pangeran Diponegoro ini kalo gua sendiri berpendapat, sang pelukis ingin membalas perbuatan belanda ini dengan sebuah karya,
jadi saya sudah pernah membaca bahwa moment penangkapan Pangeran Diponegoro pernah di abadikan melalui dua karya seni lukis yang pertama adalh karya pelukis belanda nicolaas pieneman yang di buat tahun 1830, yang berarti secara rentang waktu berdekatan dengan peristiwa aslinya, lukisan Raden saleh kemungkin besar adalah berdasarkan referensi dari lukisan karya nicolaas pieneman, karna pada saat lukisan ini di buat bertepatan dengan kurun waktu raden saleh mengembara di tanah eropa dan seperti yang saya bilang tadi, lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro seolah olah menjadi diss track atau balas dengan karya versi raden saleh terhadap lukisan karya pelukis belanda itu yaitu Nicolaas Pieneman, karena mungkin ada hal hal yang menurut beliau tidak tepat untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya, setidaknya menurut Interprestasinya, Aspek Narrative bisa kita mulai dengan membandingkan dua lukisan ini, dimana kita bisa melihat perspektif dari dua pihak yang berlawan dari seorang anak bangsa dan dari bangsa yang menjajahnya.
Dari judulnya saja kita bisa
mengetahui pandangan dari seorang raden saleh dan pandangan nicolaas pieneman,
disini Nicolaas pieneman memberikan judul the submission of prince Dipo Negoro
to General De Kock yang berarti menyerahnya pangeran Dipponegoro kepada Jendral
De Kock, Bandingkan dengan raden saleh yang memberi judul Penangkapan
Diponegoro, Menyerah dan Peangkapan adalah dua kata yang mempunyai makna yang
jauh berbeda , Menyerah berarti Mengaku Kalah , lemah dan tidak berdaya, dan ini
tergambar di Lukisan Pieneman, dimana wajah Pangeran Diponegoro terlihat kosong
tidak bergairah, gesture tubuhnya pun tidak menunjukan kepedulian atas apa yang
terjadi, beberapa prajuritnya bahkan terlihat telah meletakan senjatanya
Disisi lain lukisan Raden
saleh yang berjudul penangkapan Pangeran Diponegoro yang di usung oleh raden
saleh, bisa jadi telah terjadi penyergapan , kecurangan dan juga perlawanan,
Lihatlah raut wajah diponegoro dengan dagu yang di angkat dan gesture tubuh
menantan dengan tangan mengepal tanpa
takut atau pun tunduk terhadap jendral de kock
Pada lukisan nicolaas Pieneman terlihat jendral
de kock berdiri lebih tinggi dari pada pangeran Diponegoro dan gesture jenderal
de kock yang angkuh dengan terlihat memerintah pangeran diponegoro untuk masuk
ke dalam kereta, yang bisa di artikan jendral de kock saat itu sedang dalam keadaan
memegang kendali terhadap Pangeran Diponegoro,
Berbeda dengan Lukisan raden
Saleh yang terlihat Pangeran Diponegoro dan Jendral De Kock berdiri sejajar dan
posisi badan saling bertatapan menyimbolkan posisi kedua pihak yang sama kuat
dengan raut muka yang menantang dengan tangan kiri yang sedang mengepal dan
tangan Kanan yang sedang menenangkan Istri nya, jauh berbeda dengan versi
nicolaas pieneman terlihat di lukisan nicolaas pieneman sang jendral de kock
terlihat sedang memerintah Pangeran diponegoro untuk memasuki kereta, sedangkan
pada lukisan raden saleh sang jendral memberikan gesture tangan yang bisa di
artikan untuk mempersilakan Pangeran Diponegoro masuk ke dalam kereta kuda jauh
berbeda dengan versi nicolaas pieneman dengan gesture menyuruh masuk ke dalam
kereta kuda
Di lukisan versi raden saleh
belanda menaruh penghargaan yang sangat tigggi terhadap pangeran diponegoro dan
memperlakukan layaknya musuh yang harus di hormati, jauh dengan versi nicolaas
pieneman dimana pangeran diponegoro di perlakukan sebagai tawanan
Sebagai seniman raden saleh
mencoba melawan itu dengan hal yang ia kuasai, yaitu seni lewat goresan kuat
iya melawan colonial belanda lewat karya seni lukis
Jadi sampai segitu dulu ya
teman teman, terimakasih sudah menyempatkan waktunya membaca.
Komentar
Posting Komentar